Parak Lele : Tradisi dan Seremoni

Berita

Parak ikan menjadi tradisi orang jadul untuk mengisi waktu senggang. Ada kesenangan dan hasil ikan yg diperoleh.  Seiring perjalanan waktu di “jaman now” tradisi ini sdh tidak ditemui.

Untuk menghidupkan kembali tradisi yg ada di masyarakat pinggir kali, Minggu 19 Agustus 2018 diadakan lomba parak ikan. Panitia HUT RI ke-73 RW 10 Desa Klampok sengaja menabur ikan lele sebanyak 60 kg di kali Serayu untuk di parak / ditangkap dengan dilombakan. 

Ketua Panitia Lomba Suratno mengatakan bahwa dalam  lomba parak lele ini tidak boleh menggunakan alat.  “Peserta harus menangkap ikan dengan tangan,  tidak boleh menggunakan alat tangkap sebagaimana orang dulu melakukannya.  Karena ini bukan sekedar lomba,  tp lebih dari itu untuk menghidupkan tradisi masyarakat yang pernah hidup disini”, demikian dikatakan Ketua RW 10 ini.

Peserta tidak peduli tangganya kena patil lele, yang penting happy

Dari pemantauan dilokasi lomba,  terlihat antusias warga mengikuti lomba. Tua, muda,  remaja dan anak-anak berbaur menangkap lele dikubangan air luas yang sengaja dibentuk oleh panitia.  Bisa dibayangkan keseruannya aplagi lele termasuk ikan yang memiliki senjata atau “patil” yang bisa mencelakai.  Berani mencoba? @z 2018

2 thoughts on “Parak Lele : Tradisi dan Seremoni

  1. RW 10 emang gak ada matinya…saluut dah ame website klampok punya…sayange kurang sosialisasi keberadaan website ama warga sekitar …jadinya hanya segelintir orang ajah yang tau dech…vokoke panteng terus klampoklah..semangaaat membara gito loh…..

    1. Terima kasih. Kami mmg merasa masih kurang sosialisasi. Mohon untuk dibantu disosialisasikan ke warga desa Klampok

Tinggalkan Balasan ke jadoel Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan