Suprihadi, Spd
Menjabat sebagai Ketua PPS Desa Klampok sudah dimulai sejak pemilihan bupati Banjarnegara tahun 2016 lalu. Bagi Suprihadi, Spd mengemban tugas berat seperti ini bukan hal yang baru. Dengan segudang pengalaman yang dimiliki, pria kelahiran Banjarnegara 7 September 1958 ini berhasil menjalankan tugas pertamanya dengan baik sebagai ketua PPS Desa Klampok.
Sarjana pendidikan yang mengawali karir di dunia pendidikan dengan menjadi guru SD ini termasuk pribadi yang ulet dan sabar. Beban berat pekerjaan selalu dipasrahkan kepada Yang Maha Kuasa yang disertai keseriusan dan profesionalitas mengantarkan bapak 2 anak ini meraih sukses menjadi Kepala SD hingga sekarang menjabat sebagai Pengawas TK/SD Kecamatan Purwareja Klampok.
Dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah periode 2018-2023 kali ini, Suprihadi, S.Pd didaulat kembali menjadi Ketua PPS Desa Klampok. Dengan 14 KPPS yang harus dikoordinir, bagi Suprihadi, S.Pd bukan suatu halangan sesuai dengan prinsip hidup yang selalu dipegang yaitu keberadaannya memberikan manfaat bagi sesama.
Dengan prinsip hidup yang selalu dipegang teguh, Bapak yang tinggal di RT 03 RW 11 ini menganggap semua tanggung jawab yang dibebankan adalah ladang untuk ibadah dan mengharap keridloan illahi. Sukses untuk Ketua PPS Desa Klampok. @z
Sutarti
Menjadi satu-satunya srikandi di PPS Desa Klampok menjadi tantangan tersendiri bagi Bu Tarti, demikian biasa dipanggil. Memikul tanggung jawab sebagai pelaksana pemilu pada tingkat desa sudah dimulai semenjak pemilihan Bupati Banjarnegara bersama dengan Ketua PPS Desa Klampok Suprihadi, S.Pd. Modal itu yang memantapkan Bu Tarti untuk kembali menjadi anggota PPS Desa Kampok pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah.
Wanita kelahiran Banjarnegaran 24 September 1967 ini merupakan sosok ibu rumah tangga yang disiplin dalam membagi waktu. Disela-sela kesibukan mengurus pelaksanaan pemilihan gubernur, kewajiban sebagai ibu rumah tangga tidak sampai terabaikan. Semua tanggung jawab yang harus dihadapi dianggap sebagai amanah tuhan yang tidak bisa dilepaskan dan semua dijalani dengan keikhlasan hati sesuai dengan moto hidupnya bersihkan hati dan berserah diri pada Allah SWT.
Oleh karenanya sekalipun menjadi anggota PPS terkadang dituntut bekerja sampai larut malam, apalagi menjelang pelaksanaan pemilu, Bu Tarti tidak pernah mengeluh. Jarak rumahnya di RT 02 RW 12 Desa Klampok dengan Sekretariat PPS tidak menjadi penghalang keikhlasannya melaksanakan semua tugas dan tanggung jawabnya.
Sukses dan sehat terus ya Bu Tarti. @z
Agus Tri Budiono
Sosok pendatang baru di PPS Desa Klampok ini menjadi anggota yang paling muda. Bergabung menjadi anggota PPS menjadi “tantangan baru” karena baru bergabung dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah kali ini. Mas Agus biasa dipanggil, berhasil menjadi anggota PPS Desa Klampok melalui mekanisme penyaringan yang ketat.
Memulai sesuatu yang baru bukan hal asing bagi Mas Agus. Sarjana Ilmu Sosial dan Politik ini sudah terbiasa dengan hal baru dalam kehidupannya, termasuk ketika harus menjalani kuliah hingga mendapatkan gelar sarjananya di Universitas Sam Ratulangi Manado. Sebuah kota di utara Sulawesi yang adat, budaya, agama dan kebiasaan masyarakatnya sangat berbeda dengan kultur yang dimiliki sebagai orang jawa.
Pria kelahiran Banjarnegara 30 Oktober 1978 ini, sudah terbiasa dengan tantangan, sesuai moto hidupnya yaitu sebuah tantangan keberanian adalah bukan pada berani mati seseorang, tetapi berani bertahan hidup. Bukan isapan jempol belaka ketika Mas Agus yang saat ini tinggal di RT 03 RW 08 Desa Klampok ini memiliki moto tersebut, melainkan hasil dari sebuah pengalaman hidup yang selama ini dijalani dimana Mas Agus harus bisa bertahan hidup nan jauh di timur Indonesia dan jauh dari keluarga. Oleh karenanya ketika kebanyakan sarjana yang telah menyelesaikan studinya berlomba-lomba dengan peluang karir, Mas Agus lebih memilih untuk berwiraswasta yang penuh tantangan dan keberanian dalam bertahan hidup.
Bravo Mas Agus. Kamu Pasti Bisa! @z