Sedekah bumi adalah tradisi dipulau jawa yang sudah sangat populer yang biasanya dilakukan pada bulan Suro atau Muharram dalam kalender Hijriyah. Sedekah bumi merupakan bentuk dari wujud syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang sudah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita manusia sebagai kholifah dibumi, yaitu berupa alam yang menghasilkan berbagai kebutuhan manusia dan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya.
Oleh karenanya sedekah bumi menjadi sebuah tradisi dari dulu yang sudah melekat pada suku jawa yang memang mengajarkan bagaimana cara bersyukur atas limpahan rahmat dan rizki yang diterima.
Dalam perspektif Islam, sedekah bumi adalah suatu upaya untuk meningkatkan kualitas religiusme, hal ini bisa dilihat dari berbagai bentuk dalam acara sedekah bumi itu sendiri. Ditinjau dari beberapa fungsi, sedekah bumi juga memiliki fungsi lain yaitu untuk meningkatkan sosialisme didaerah tersebut, menjunjung tinggi nilai-nilai sosial yang ada, dan juga untuk memberikan perubahan-perubahan secara meningkat pada ekonomi dan ekosistem yang menjadi sumber pencaharian sehari-hari.
Hal tersebut disampaikan oleh Agus Supriyono dalam sambutannya ketika menghadiri “Suran” yang dilaksanakan oleh warga RW 10 Dusun Kemangunan Desa Klampok. Kepala Desa Klampok ini juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh warga yang masih “nguri-uri” tradisi Jawa ini karena dalam berbagai aspek tradisi yg sudah turun temurun ini memiliki nilai kebaikan.
Acara “Suran” dan Sedekah Bumi di RW 10 ini dilaksanakan pada Jumat Kliwon (28/07/2023) di Perempatan Jalan RW 10. Hadir Kepala Desa Klampok dan istri, Kepala Dusun 4 Kemangunan Susanto, Ketua RW 10 Suratno beserta Ketua RT diwilayah RW 10, Tokoh Masyarakat dan warga masyarakat.
Sementara Kepala Dusun 4 Kemangunan Susanto mengatakan bahwa suran dan sedekah bumi ini sudah menjadi rutinitas tiap tahun di RW 10 yang masih erat memegang tradisi leluhur. Oleh karenanya warga dengan ikhlas bergotong royong untuk pelaksanaannya termasuk membawa makanan dari rumah masing-masing untuk kemudian dikumpulkan dan dibagi-bagi. “Ini menunjukan bahwa warga RW 10 semua sederajat dan tidak ada yang membeda-bedakan”, demikian lanjut Susanto.
Acara Suran dan Sedekah Bumi ditutup dengan doa bersama sebagai permohonankepada Tuhan yang maha kuasa agar senantiasa diberi keselamatan, keberkahan dan kelancaran rejeki yang dipimpin oleh Sutoyo Ketua RT 03 RW 10..
“Kalau Bukan Kita Yang Menjaga Tradisi ini…..Terus Siapa Lagi?”…. @z072023